Kemarin ikut pertemuan Jaringan Masyarakat Sipil untuk Transparansi Migas dan Pertambangan, 19-21/11 di Hotel Santika, Jakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh Publish What You Pay (PWYP) sebuah jaringan Internasional yang mengkampanyekan dan mendorong pentingnya transparansi di sektor industri ekstraktif (migas dan pertambangan).
Saya sangat senang sekali karena dalam pertemuan tersebut saya bertemu dengan para inspirator seperti mas Dani Moenggoro, mbak Budsi dan mbak Kiki. Mas Dani dan mbak Budsi yang fasilitasi pertemuan, dan walaupun sebagian besar prosesnya saya sudah cukup familiar namun saya tidak pernah bosan karena selalu ada kreatifitas baru yang disuguhkan. Selalu menginspirasi! Dan saya kembali mendapatkan energi baru yang menyegarkan. Bahkan lengkapnya lagi saya ketemu kawan-kawan dari daerah lainnya yang juga tidak kalah memberikan inspirasi-inspirasi baru buat saya, seperti Dony Kaltim dengan pengembangan Informasi Teknologinya. Luar biasa!
Alhasil, dalam pertemuan tersebut berhasil merumuskan arah dan strategi kedepan dalam mendorong adanya transparansi di sektor ekstraktif ini dengan mendasarkan bukan saja pada agenda transparansi pada anggaran/keuangan semata tetapi juga tranparansi perizinan sampai kepada transparansi kontrak. Selain itu juga disepakati terbentuknya jaringan nasional yang diberi nama PWYP-Indonesia sebagai wadahnya.
Sebagaimana pengetahuan umum, industri ekstraktif migas dan pertambangan merupakan industri yang tidak berkelanjutan karena sifatnya yang tak terbarukan (unrenewable). Disatu sisi dipromosikan untuk menangguk devisa negara yang besar namun disisi lain industri ekstraktif ini menyimpan segudang persoalan dan dampak negatif yang besar bagi lingkungan dan masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara berkembang yang kaya akan sumberdaya alam penduduknya masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan, sebuah penomena kutukan sumberdaya.
Harapannya, dengan transparanya pengelolaan di sektor ini maka memudahkan rakyat untuk melakukan kontrol dan membuat pilihan mereka dalam menentukan bagaimana pengelolaan sektor ini mesti dilakukan termasuk pilihan untuk menerima atau menolak adanya industri ini di wilayah mereka.
Dengan terbentuknya jaringan ini, ada harapan semakin memperkuat gerakan penyelamatan lingkungan hidup yang lebih baik dan pro rakyat yang selama ini sudah dibangun dan didorong oleh berbagai kelompok organisasi masyarakat sipil lainnya. Paling tidak semakin banyak orang yang mempermasalahkan persoalan industri ekstraktif ini maka semakin besar pula peluang kita untuk membongkar dan memperbaikinya. Buktikan!